ВНИМАНИЕ! ПРОЧТИТЕ ЭТО ОБРАЩЕНИЕ!!!

Dear Rodovidians, please, help us cover the costs of Rodovid.org web hosting until the end of 2025.

84.8% Complete

Wikramawardhana / Raden Gagaksali

Материал из Родовод.

Запись:329361
Перейти к: навигация, поиск
Род Majapahit Rajasa
Пол мужчина
Полное имя
от рождения
Wikramawardhana / Raden Gagaksali
Родители

Dyah Nertaja / Dyah Nartaja (Rajasaduhiteswari Dyah Nartaja) [Majapahit Rajasa]

Raden Sumana / Singhawardhana (Bhre Paguhan) [Singhawardhana]

Вики-страница [[1]]
[1]

События

рождение ребёнка: Kertawijaya / Brawijaya I (Bhre Tumapel III) [Majapahit Rajasa] ум. 1451

рождение ребёнка: Rajasakusuma / Hyang Wekasing Sukma [Majapahit Rajasa]

рождение ребёнка: Dewi Suhita / Bhre Daha II (Dyah Ayu Kencana Wungu) [Majapahit Rajasa] ум. 1447

рождение ребёнка: Bhre Tumapel II [Majapahit Rajasa]

брак: Kusumawardhani / Bhre Kabalan I [Majapahit Rajasa] ум. 1429

брак: Bhre Daha II ? (Wangsa Rajasa) [?] ум. 1426

брак: Kusumawardhani / Bhre Kabalan I [Majapahit Rajasa] ум. 1429

брак: Bhre Mataram [Wijayarajasa]

с 1389 по 1429 титул: Prabu Majapahit V bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama

Заметки

Wikramawardhana adalah raja kelima Majapahit yang memerintah berdampingan dengan istri sekaligus sepupunya, yaitu Kusumawardhani putri Hayam Wuruk, pada tahun 1389-1427. Silsilah Wikramawardhana dan Kusumawardhani Wikramawardhana dalam Pararaton bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama. Nama aslinya adalah Raden Gagak Sali. Ibunya bernama Dyah Nertaja, adik Hayam Wuruk, yang menjabat sebagai Bhre Pajang. Sedangkan ayahnya bernama Raden Sumana yang menjabat sebagai Bhre Paguhan, bergelar Singhawardhana.

Permaisurinya, yaitu Kusumawardhani adalah putri Hayam Wuruk yang lahir dari Padukasori. Dalam Nagarakretagama (ditulis 1365), Kusumawardhani dan Wikramawardhana diberitakan sudah menikah. Padahal waktu itu Hayam Wuruk baru berusia 31 tahun. Maka, dapat dipastikan kalau kedua sepupu tersebut telah dijodohkan sejak kecil. Dari perkawinan itu, lahir putra mahkota bernama Rajasakusuma bergelar Hyang Wekasing Sukha, yang meninggal sebelum sempat menjadi raja. Pararaton juga menyebutkan, Wikramawardhana memiliki tiga orang anak dari selir, yaitu Bhre Tumapel, Suhita, dan Kertawijaya. Bhre Tumapel lahir dari Bhre Mataram, putri Bhre Pandansalas. Ia menggantikan Rajasakusuma sebagai putra mahkota, tetapi juga meninggal sebelum sempat menjadi raja. Kedudukan sebagai pewaris takhta kemudian dijabat oleh Suhita yang lahir dari Bhre Daha putri Bhre Wirabhumi.

Awal Pemerintahan Wikramawardhana dan Kusumawardhani Saat Nagarakretagama ditulis tahun 1365, Kusumawardhani masih menjadi putri mahkota sekaligus Bhre Kabalan. Sedangkan Wikramawardhana menjabat Bhre Mataram dan mengurusi masalah perdata.

Menurut Pararaton, sepeninggal Hayam Wuruk tahun 1389, Kusumawardhani dan Wikramawardhana naik takhta dan memerintah berdampingan. Jabatan Bhre Mataram lalu dipegang oleh selir Wikramawardhana, yaitu putri Bhre Pandansalas alias Ranamanggala. Ibu Bhre Mataram adalah adik Wikramawardhana sendiri yang bernama Surawardhani alias Bhre Kahuripan. Jadi, Wikramawardhana menikahi keponakannya sendiri sebagai selir.

Rajasakusuma sang putra mahkota diperkirakan mewarisi jabatan Bhre Kabalan menggantikan ibunya, meskipun tidak disebut secara tegas dalam Pararaton. Pada tahun 1398 Rajasakusuma mengangkat Gajah Menguri sebagai patih menggantikan Gajah Enggon yang meninggal dunia. Berita dalam Pararaton ini harus ditafsirkan sebagai “mengusulkan”, bukan “melantik”. Rajasakusuma meninggal tahun 1399. Candi makamnya bernama Paramasuka Pura di Tanjung. Kedudukan putra mahkota lalu dijabat Bhre Tumapel putra Wikramawardhana dan Bhre Mataram. Pada tahun 1400 Wikramawardhana turun takhta untuk hidup sebagai pendeta. Kusumawardhani pun memerintah secara penuh di Majapahit. Peninggalan sejarah Wikramawardhana berupa prasasti Katiden (1395), yang berisi penetapan Gunung Lejar sebagai tempat pendirian sebuah bangunan suci.

Источники

  1. Kepustakaan - M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS

Ближайшие предки и потомки

Прародители
Adityawarman / Sang Arya Dewaraja Mpu Aditya (Tuan Janaka Gelar Mantrolot Warmadewa)
брак: Puti Reno Dewi Jalito / Putri Jamilah
титул: с 1347 по 1375, Raja Malayapura I bergelar Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Mauli Warmadewa
Arya Kenceng
титул: Arya Kenceng memimpin saudara-saudaranya sebagai penguasa Bali bawahan Majapahit. Arya Kenceng dan saudara-saudaranya dianggap sebagai leluhur raja-raja Tabanan dan Badung.
Arya Kenceng / Sirarya Kenceng
титул: Tabanan, Bali, Raja Tabanan I bergelar Nararya Anglurah Tabanan
брак: Putri II Brahmana Dari Ketepeng Reges
брак: Putri Bendesa Mas di Desa Tegeh
Rahaden Cakradhara / Raden Cakradara (Kertawardhana Bhre Tumapel)
брак: Tribhuwana Wijayatunggadewi / Dyah Gitarja (Ratu Kenconowungu)
смерть: 1386, Wafat 1386. abu jenasah di dharmakan di Candi Sarwa -Jayapurwa, Desa Japan - Pasuruan
Jayanagara / Jayanegara (Raden Kalagemet)
рождение: 1294
титул: 1295, Kediri (East Java), Yuwaraja atau raja muda di Kadiri atau Daha (Bhre Daha)
титул: с 1309 по 1328, Majapahit, Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara
смерть: 1328, Majapahit
Tribhuwana Wijayatunggadewi / Dyah Gitarja (Ratu Kenconowungu)
брак: Rahaden Cakradhara / Raden Cakradara (Kertawardhana Bhre Tumapel)
титул: с 1328 по 1350, Majapahit, Raja Majapahit III bergelar Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani
Прародители
Родители
Prabu Hayam Wuruk
рождение: 1334
брак: Sri Sudewi / Padukasori
брак: Selir / Garwo Ampeyan
титул: с 1350 по 1389, Majapahit, Prabu Majapahit IV bergelar Maharaja Sri Rajasanagara
смерть: 1389
Родители
 
== 3 ==
== 3 ==
Дети
Kertawijaya / Brawijaya I (Bhre Tumapel III)
брак: Jayawardhani Dyah Jayeswari / Bhre Daha Kapanca
титул: с 1447 по 1451, Prabu Majapahit VII bergelar Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana (Brawijaya I)
смерть: 1451
Rajasakusuma / Hyang Wekasing Sukma
смерть: Putera Mahkota. Wafat 1427 sebelum menjadi raja
Dewi Suhita / Bhre Daha II (Dyah Ayu Kencana Wungu)
брак: Hyang Prameswara / Bhre Kahuripan (Aji Ratnapangkaja)
титул: с 1429 по 1447, Rani Majapahit V bergelar Prabu Stri Suhita
смерть: 1447
Дети
Внуки
Dewi Retna Pamekas / Ratu Ayu Kirana
рождение: adik kandung dari Raja Siliwangi Pajajaran;
брак: Adipati Arya Baribin - Pajajaran
Bhre Pandansalas / Dyah Suraprabhawa (Bhre Tumapel Singhawikramawardhana / Brawijaya IV)
брак: Bhre Tanjungpura / Manggalawardhani Dyah Suragharini (Putri Junjung Buih/Putri Ratna Janggala Kadiri)
брак: Rajasawardhanadewi Dyah Sripura
титул: с 1466 по 1474, Majapahit, Raja Majapahit X bergelar Sri Adi Suraprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta (Brawijaya IV)
смерть: 1474, Didarmakan di Sri Wisnupura - Jinggan
Manggalawardhani / Bhre Tanjungpura (Dyah Suragharini / Putri Junjung Buih)
брак: Raden Rajasawardhana Dyah Wijayakumara/ Brawijaya II
титул: 1447, Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.
Внуки

Личные инструменты
На других языках